Walikota London Keberatan Jika Kotanya Menggelar Liga Primer Inggris

By ommed


nusakini.com - Liga Primer Inggris sedang berupaya untuk kembali menggulirkan kompetisi bulan depan setelah absen sejak Maret karena pandemi virus corona.

Walikota London Sadiq Khan menentang potensi kembalinya Liga Primer Inggris di kotanya selama pandemi virus corona masih belum tertangani. Ia merasa ini “terlalu dini” untuk memainkan pertandingan di ibu kota negara.

Liga Primer sendiri telah ditangguhkan sejak Maret kemarin menyusul adanya pandemi virus corona, tetapi pihak terkait mulai mencoba menggelarnya bulan depan lewat ‘Project Restart’.

Pada Senin kemarin pemerintah Inggris mengizinkan Liga Primer untuk dilanjutkan pada 1 Juni, dengan menguraikan rencana itu dalam dokumen 50 halaman.


Masih ada banyak masalah yang harus diselesaikan sebelum liga dapat kembali digulirkan, salah satunya adalah apakah setiap klub bisa bermain di kandang mereka atau di tempat netral.

Sejumlah klub Liga Prmer menentang gagasan bermain di lokasi netral, yang telah diusulkan demi memaksimalkan social distancing.

London diapungkan sebagai tempat untuk menggelar pertandingan netral, dengan Stadion Emirates milik Arsenal dan Stadion London kandang West Ham disebutkan sebagai lokasi yang memungkinkan.

Akan tetapi, Khan menilai rencana tersebut masih terlalu cepat karena London masih bergelut dengan virus.

"Sadiq sangat tertarik dengan Liga Primer dan olahraga profesional secara umum untuk bisa dilanjutkan," kata juru bicara kepada Evening Standard.

"Namun, karena negara ini masih dalam cengkeraman krisis, dan ratusan orang meninggal setiap hari, ia percaya bahwa ini masih terlalu dini untuk membahas dimulainya kembali Liga Primer dan olahraga papan atas lainnya di ibu kota.

Selain lokasi pertandingan, ada banyak masalah lain yang harus diatasi oleh Liga Primer sebelum kompetisi dapat dilanjutkan.

"Sadiq juga prihatin dengan kesejahteraan pemain yang terjun di semua olahraga profesional, bukan hanya sepakbola," tambah juru bicara walikota itu.

“Ada pertanyaan besar yang harus ditanyakan soal bagaimana pemain dapat berlatih dengan aman, bagaimana mereka akan melakukan perjalanan menuju tempat pertandingan dan bagaimana mereka bisa menjalani laga kompetitif tanpa risiko penyebaran infeksi.” (gi/om)